Aplikasi telegram, menjadi aplikasi messenger ideal untuk digunakan pengguna. Aplikasi besutan Pavel Durov ini telah banyak dikenal karena telah cukup memberi banyak kenyamanan untuk penggunanya. Bahkan sampai detik ini pun, aplikasi tersebut tidak pernah memuat satupun iklan di dalamnya.
Sebaliknya, pengguna aplikasi tersebut justru punya banyak kesempatan dan peluang untuk bisa menggunakannya sebagai media untuk mempromosikan produk, project, dan bahkan juga untuk komunitas dunia kripto.
Komunitas kripto juga tentu sudah cukup mengenal dan telah banyak yang menggunakan sebagai media komunikasi di Telegram. Terutama sejak dunia ICO (Initial Coin Offerings) kian booming di penghujung tahun 2017, Telegram telah menjadi satu opsi yang selalu dipilih oleh kreator ICO di seluruh penjuru dunia.
Startup-startup yang menggelar ICO tersebut, umumnya akan membuat channel khusus untuk dapat berinteraksi langsung dengan peserta dan calon peserta ICO. Beberapa media yang umum digunakan seperti Twitter, Slack, Medium, dan juga Telegram.
Dibandingkan dengan Slack, untuk membuat channel khusus, pegiat ICO haruslah membayar dengan nominal tertentu untuk membuat channel tersebut. Sedangkan di Telegram, channel itu sudah dapat dibuat secara gratis, bahkan tanpa ada batasan limit jumlah peserta. Hal inilah yang kemudian menjadi opsi paling tepat bagi para kreator ICO.
Sebut saja channel ICO milik Binance, di channel tersebut sudah bisa menampung 55 ribu user lebih. Channel ICO Birdchain dengan platform SMS B2C berbasis Blockchain, mempunyai 10,7 ribu user. Rata-rata channel-channel ICO lain juga memiliki jumlah ribuan user. Bukan hal yang tidak mungkin, bahwa pencapaian pengguna aktif telegram tembus 200 juta user tersebut, salah satunya karena dipicu dari komunitas kripto.